Jika anda berniat untuk memulai usaha budidaya jamur tiram, anda harus membuat perencanaan terlebih dahuluseberapa besar usaha yang akan dibangunnya. Untuk skala mikro, kecil menengah mungkin saja tidak terlalu detail, tetapi untuk memulai budidaya jamur tiram dalam skala industri, ada hah-hal yang harus diperhatikan mengingat resiko yang dihadapisangat besar. Pelaksanaan budidaya jamur tiram secara terpadu memerlukan perencanaan yang matang, karena beragam resiko yang dihadapi kedepannya. Resiko tersebut diantaranya gagal produksi akibat kontaminasi, gagal panen dan kesulitan memasarkan. Karena itu, perencanaan yang matang dengan memperhitungkan hal-hal detail diperlukan untuk meminimalkan resiko tersebut. Berikut perencanaan yang harus dilakukan.
Modal
Modal merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk memulai usaha. Besarnya modal awal yang dimiliki mencakup semua aspek yang diperlukan dalamusaha budidaya. Sumber modal bisa menggunakan modal sendiri, modal patungan, pinjaman koperasi atau bank dengan persyaratan tertentu
Sumber daya manusia
Untuk memulai usaya budidaya jamur tiram yang berkelanjutan dan sehat, tidak hanya diperlukan modal dan teknologi saja, kualitas sumber daya manusia juga perlu diperhatikan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan industri ini. Secanggih apapun teknologi yang dimiliki, jika tidak didukung dengan kemampuan orang-orang yang mengerjakannya maka akan sia-sia. Tidak hanya soal kemampuan semata,pemilihan karyawan dengan memperhatikan sikap (attitude) dalam bekerja juga mempengaruhi keberlangsungan usaha ini. Karyawan yang disiplin tentu saja akan berbeda kulitas kerjanya dibandingkan dengan karyawan yang malas. Oleh karena itu, hal-hal seperti memilih karyawan, pembinaan, dan memperhatikan kebutuhan mereka sangat penting dilakukan o;eh pengusaha. Pengusaha yang baik akan selalu memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh karyawannya. Untuk membangun kepercayaan dengan karyawan, biasanya pengusaha akan memberikan fasilitas kerja diluar gaji pokok yang diterima. Fasilitas tersebut antara lain jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), tunjangan hari raya, tunjangan pensiun dll. Dengan memberikan fasilitas tersebut diharapkan dapat membangun loyalitas dan rasa nyaman karyawan sehingga hasil pekerjaan yang dihasilkan lebih berkualitas.
Teknologi
Teknologi yang menunjang proses produksi perlu dipersiapkan dari awal. Hal ini berkaitan dengan alat pendukung, termasuk juga sumber daya manusia yang akan menggunakannya. Penggunaan teknologi juga terkait dengan skala usaha yang akan dijalankan. Teknologi tradisional mugnkin dapat diterapkan pada skala usaha kecil hingga menengah, mengingat produktifitas yang dituntut tidak terlalu besar. Tapi jika masuk skala industri yang menuntut produktifitas dalam jumlah besar dengan resiko tinggi, penerapan teknologi modern dan alat-alat canggih sanagat diperlukan.
Bahan baku
Pemilihan bahan baku perlu diperhatikan terutama bagi petani yang membuat sendiri media tanam (baglog). Memperhitungkan bahan baku selain berhubungan dengan kualitas jamur yang dihasilkan, terkait juga dengan ketersediaannya sepanjang waktu. Jamur yang diusahakan menjadi tidak ekonomis jika bahan baku tidak tersedia sepanjang tahun sehingga akan berpengaruh pada kontinyuitas produksi. Jamur tiram adalah jamur yang membutuhkan media tumbuh dari bahan kayu-kayuan, seperti serbuk kayu, serbuk kayu sengon, kayu karet, kayu mahoni dll.
Hindari penggunaa bahan baku dari pohon berdaun jarum untuk budidaya jarum tiram seperti pinus atau cemara, pohon dari jenis ini terbukti sulit digunakan untuk jamur tiram putih. Hal ini disebabkan jenis kayu ini memiliki kadar resin yang lebih tinggi. Namun, serbuk kayu jenis ini sangat cocok untuk media jamur tiram abu-abu (P. Sajor caju)
Hindari penggunaa bahan baku dari pohon berdaun jarum untuk budidaya jarum tiram seperti pinus atau cemara, pohon dari jenis ini terbukti sulit digunakan untuk jamur tiram putih. Hal ini disebabkan jenis kayu ini memiliki kadar resin yang lebih tinggi. Namun, serbuk kayu jenis ini sangat cocok untuk media jamur tiram abu-abu (P. Sajor caju)
Lokasi
Keberadaan lokasi mempengaruhi efisiensi, baik dari segi waktu, tenaga dan biaya. Selain itu, keberadaan tempat budidaya berdampak secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat sekitar. Pengusaha yang memiliki tempat budidaya dengan status kepemilikan sendiri akan lebih menguntungkan jika dibanding dengan menyewa lahan. Baik untuk dijadikan milik sendiri maupun untuk disewa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasinya. Pemilihan lokasi yang tepat harus memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
Memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan jamur
Jamur tiram tumbuh ideal di ketinggian 700-1000 meter dpl. Dataran tinggi yang berhawa sejuk merupakan piihan yang cocok untuk hidup jamur. Selain itu, diperhatikan juga morfologi tempatnya. Jangan sampai menyulitkan kegiatan produksi itu sendiri. Misalnya, tempat budidaya yang terletak di lereng gunung akan sulit dicapai oleh kendaraan pengangkut maupun akses pekerja.
Dekat dengan lokasi bahan baku
Kedekatan lokasi budidya dengan sumber baha baku penting agar tidak menggangu proses produksi, terutama bagi petani yang membuat media tanamnya sendiri. Semakin dekat jaraknya akan semakin efisien. Jangan sampai saat dibutuhkan bahan baku terlambat datang karena jauh dari sumbernya.
Dekat dengan pasar
Jamur memiliki sifat perishable atau cepat busuk layaknya sayuran pada umumnya membuat lokasi pasar harus cepat dijangkau dalam waktu yang tidak melebihi batas kesegarannya. Hal ini penting agar jamur sampai dipasar dalam kondisi masih segar. Jamur yang masih segar tentunya menjadi pilihan utama konsumen di pasaran.
Infrastruktur memadai
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai infra struktur adalah transportasi, komunikasi, listrik, dan beberapa komponen pendukungnya. Transportasi terkait dengan akses jalan yang menghubungkan lokasi tempat budidaya dengan pasar atau dengan lokasi lain yang berhubungan dengan budidaya. Pengusaha harus mengetahui status dari jalan yang melintasi tempat budidaya. Apakah jalan itu milik pemerintah atau jalan desa. Status jalan milik desa yang pemeliharaannya tidak ditanggung pemerintah membuat pengusaha juga harus ikut menanggung biaya pemeliharaan karena seringnya kendaraan pengangkut yang lewat dari dan ke kumbung jamur. Hal ini akanmembuat beban biaya yang ditanggung pengusaha juga semakin bertambah.
Jauh dari polusi
Pilih lokasi yang jauh dari polusi agar tidak menambah resiko kontaminasi pada jamur yang dibudidayakan. Selain itu, pemilihan tempat yang jauh dari polusi memberikan kenyamanan kerja bagi karyawan dan masyarakat sekitar.
Aspek sosial
Hal yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam pemilihan lokasi adalah aspek sosial budaya masyarakat sekitar. Tempat budidaya sudah pasti akan sibuk dengan segala aktifitas produksi baik didalam tempat produksi maupun kendaraan pengangkut yang keluar masuk tempat budidaya. Hal ini tentu akan menimbulkan suara bising yang mungkin akan mengganggu masyarakat sekitar. Sehingga hubungan dengan masyarakat harus dijaga dengan sebaik mungkin agar kegiatan produksi tidak terganggu.
Pemilihan strain
Pemilihan strain atau varietas yang dibudidayakan tidak kalah penting untuk diperhatikan, hal ini untuk persaingan pasar terhadap produk jamur yang kita budidayakan. Pemilihan varietas juga harus disesuaikan dengan lokasi tempat kita budidaya jamur tersebut.
Komentar
Posting Komentar